Sabtu, 02 Mei 2020

Cerita gue belajar penerimaan diri dan lebih terbuka bersama frosh project


FYI : Sebelumnya Frosh Project itu adalah program dari Peace Generation Id Organisasi yang berfokus pada menyebarkan pesan-pesan kedamaian dan toleransi di seluruh Indonesia dan Frosh Project adalah salah satu Project mereka disini gua belajar menjadi mentor untuk mahasiswa baru di kampus negeri gua di Bandung sebagai salah satu penyebar kedamaian

Kalian pasti sering dengar beragam macam stereotype mahasiswa yang kuliah di kampus tertentu anak UI FH tuh emang hedon,anak UPI UNJ tuh religious,anak ITB tuh ambisius,anak BINUS,UPH tuh anak-anak orang kaya kalau bukan keluarga berada jangan kuliah disitu,you cant keep up with the lifestyle.Dulu saya termakan dengan strotype-stereotype tersebut yang ada di masyarakat dan mahasiswa,pengkotak-kotakkan orang berdasarkan universitas mana yang mereka kuliah,saya kuliah di kampus UPI dan stereotype kampus UPI itu anaknya baik2 religius,rajin shalat,rajin ngaji orang salah satu kebangaan nya juga memang kampus ini menyusung religiusitas terus juga banyak jokes tentang kepanjangan UPI yang menyangkut hal tersebut misalnya Universitas Pesantren Indonesia menggambarkan keadaan bagaimana agama sangat aman berperan penting di kampus tersebut dan juga saya merasa ketika orang tersebut religious ia akan cendurung patriarkal,kurang peduli dengann kesetaraan gender dan hal lain nya yang menyangkut ideology feminism dan pembelaan hak minoritas dan juga saya menemukan banyak mahasiswa yang seperti itu

Di frosh saya bertemu dengan beragam macam mahasiswa di frosh dari beragam latar belakang,kepercayaan,tingkat kepercayaan,ideology,strata ekonomi dan lain nya akan tetapi hal positif yang menyatukan kita semua adalah keinginan untuk membuat dunia yang lebih baik yang lebih damai,lebih setara sedikit demi sedikit dimulai dari diri mereka sendiri lalu lingkungan nya.banyak dari mereka juga cukup concern kepada issue gender,issue minoritas,permasalahan yang ada di sekitar kampus dan mahasiswa.di awal saya bertemu dan mengikuti frosh saya rasa saya gak defensive karena saya udah mempunyai banyak judge dan perspektif sendiri yang tidak berdasar akan tetapi di frosh saya menemukan project officer kak azhar yang sangat terbuka dan sabar dalam membimbing,teman-teman yang asik kita bias diskusi dari permasalahan dunia hingga mengeluarkan jokes-jokes receh yang menyenangkan

Sekarang,saya berusaha mulai untuk mendengarkan perspektif orang lain yang berbeda dari saya perbedaan kepercayaan,ideology,cara melihat dunia,cara menghadapi masalah dan ternyata itu menyenangkan dan membuat saya tidak memakai kacamata kuda,tidak sombong dan merasa diri paling benar terus ketika ada masalah saya mentok deh bingung gatau harus gimana dengan saya berusaha mendengarkan orang lain,melihat masalah dari berbagai perspektif gak cepet marah atau mengalami emosi negative,bolak balik ke trigger karena beberapa hal,lebih punya banyak teman,hati juga cendurung lebih lega dan senang,kalau kamu udah melakukan ini atau belum kalau kamu belum coba mau coba kapan ? yuk mulai !

0 komentar:

Posting Komentar